Senin, 25 Oktober 2010

Relung Sepi (Aku Hanya Aku)

Ku berdiri mematung menanti sepi yang tak kunjung menepikan sunyinya,
aku menikmati setiap tikaman tetes air hujan yang rintik namun menusuk sampai tulang persendian...

Aku, hanya aku…
Aku dan setiap tetes asa yang kini meluruh bersama aliran rintik hujan yang menghujam tubuhku bersemayam dalam keputus asaan,
Mencari setiap renungan sepi yang siapa tau ku dapati ditengah tikaman ini...

Akupun menipu diri,
membuat sebuah kamuflase ketegaran...
Aku terlihat tegar,
aku berhasil menipu sisi luar ku namun aku luluh lantak di dalam,
seperti hidup dalam kematianku...

Aku tersungkur, tak mampu berdiri…
Setiap jengkal jejakku adalah perihku,
di sana tersimpan guratan kenangan tentang indahmu,
tentang asaku,
tentang mimpiku...

Yang itu adalah dirimu...

Senin, 27 September 2010

Pray 祈り Do'a . . .

Tuhan . . .
Jika Cintaku Kau Ciptakan Untuknya
Sucikan Cintanya
Lembutkan Rindunya. .

Tuhan . . .
Penuhilah Hatinya Dengan Kasih-Mu
Terangi Langkahnya Dengan Cahaya-Mu . .

Tuhan . . .
Kutitipkan Cintaku Pada-Mu untuknya
Resapkan Rinduku Pada Rindunya
Mekarkan Cintaku Bersama Cintanya
Satukan HIdupku dan Hidupnya Dalam Cinta-Mu
Sebab,
Sungguh Aku Mencintainya Karena-Mu . . .


Miss You

Minggu, 26 September 2010

Selasa, 11 November 1969


Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke Mekah.

Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Miraza.

Tapi,aku ingin habiskan waktuku di sisimu, sayangku...

Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu.

Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mandala wangi.

Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di Danang.

Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra.

Tapi,

aku ingin MATI DI SISI-MU, manisku.

Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya.

Tentang tujuan hidup yang tak satu setan pun tahu.

Mari, Sini sayangku...

Kalian yang pernah mesra,

yang pernah baik dan simpati padaku.

Tegaklah ke langit luas atau awan yang mendung.

Kita tak pernah menanamkan apa-apa,

kita tak 'kan pernah kehilangan apa-apa.

_GIE_

Kamis, 23 September 2010

Tangisan Senja


Yang diinginkannya hanya satu…
Ketulusan dalam disayangi dan menyayangi seseorang…
Namun, ia sendiripun tak tahu bagaimana menilai suatu ketulusan itu…
Karena sang tulus benar-benar sulit untuk dimengerti...

Entah mengapa akal sehatnya akhirnya mampu terkalahkan oleh rasa yang benar-benar sedang berkuasa di hatinya…
Dan ia sama sekali tidak pernah menduga akan hal ini…