Jumat, 04 April 2014

KELAK

Satu asa yang ku reguk kini menjauh.
Aku tidak pantas merasakan kesakitan yang tidak seharusnya, ini gila.

Kemudian, arah yang pada mulanya ku kira benar ternyata ilusi. 
Kalau memang bukan cinta lantas apa?. Hanya rasa? Rasa apa?
Lagi-lagi aku menghujami diriku dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat muak. Maafkan aku yang telah sempat berbahagia diantara indahnya pelangi yang seharusnya sampai di bumi, yang seharusnya tak dirusak oleh aku sang mendung. 
Maafkan aku.

Ternyata aku tak mampu menemukanmu dengan gelombang pancarku. 
Menghilanglah, aku akan segera baik-baik saja dengan ketersadaranku. 
Melajulah, bagai anak panah yang lepas dari busurnya. 
Menghunuslah, bagai mata pedang yang terlepas dari sarungnya. 
Bersinarlah, bagai surya yang menggantikan pekat malam.
Pergilah, bagai kau tak pernah mengenalku.

Lupakanlah, bagai kau mengingat nama seseorang yang tak pernah kau kenal sebelumnya.

_KELAK.